Rabu, 09 Januari 2013

contoh kasus pelapisan sosial dan kesamaan derajat


KOLAKA, KOMPAS.com - Hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS) Kolaka, Sulawesi Tenggara mengeluarkan data bahwa saat ini Kolaka berada di urutan pertama angka kemiskinan di Sulawesi Tenggara. Saat ini terdapat 56.887 penduduk miskin atau 17,62 persen dari total penduduk Kolaka sebanyak 314.812 jiwa.
Pelaksana harian Kepala Seksi Neraca Wilayah dan Analisis BPS Kolaka, Mochamad Fahim mengatakan, data yang dihasilkan BPS itu adalah hasil survei dari bulan September 2011 dengan menggunakan sistem acak (random).
"(Angka kemiskinan) masih jauh di bawah standar nasional. Masih butuh beberapa tahun lagi agar jumlah penduduk miskin di Kolaka di bawah target nasional. Saat ini di Kolaka penekanan laju pendudukan miskin masih kita nilai sangat lambat, sebab periode tahun 2010 hingga 2011 hanya sebesar 1,6 persen. Kenapa Kolaka paling tinggi di Sulawesi Tenggara, karena Kolaka lah yang memiliki penduduk terbanyak di Sultra," ungkapnya, Kamis (08/11/2012).
Meski jumlah kemiskinan di Kolaka yang tertinggi, namun berdasarkan garis kemiskinan, Kolaka justru lebih rendah. Pengeluaran rata-rata penduduk dihitung berdasarkan harga minimal makanan yang dibeli maupun tidak, hanya Rp 258.963 per kapita per bulan. Jika dibandingkan dengan Kolaka Utara, maka Kolaka masih berada di atas Kolaka Utara yang mencapai Rp 312.645, sementara untuk nasional angkanya Rp 233.740.
Hanya saja, data dari BPS ini sangat jauh berbeda dengan pernyataan para pejabat maupun Bupati Kolaka dalam tiap kesempatan. Mereka mengklaim, Kolaka itu sudah bebas dari kemiskinan.
"Kita mempunyai banyak program di Kolaka yang tentunya untuk menekan angka kemiskinan. Dan hasilnya telah terbukti, masyarakat Kolaka sudah bisa keluar dari cengkraman kemiskinan," ucap Bupati Kolaka, Buhari Matta dalam pidatonya beberapa hari yang lalu.

opini : kemiskinan di kolaka masih sangat besar. hal ini karena kurang ampuhnya program program yang dijalankan oleh bupati kolaka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar