Paragraf adalah suatu bagian dari bab pada sebuah karangan atau karya ilmiah yang mana cara penulisannya harus dimulai dengan baris baru. Paragraf dikenal juga dengan nama lain alinea. Paragraf dibuat dengan membuat kata pertama pada baris pertama masuk ke dalam (geser ke sebelah kanan) beberapa ketukan atau spasi. Demikian pula dengan paragraf berikutnya mengikuti penyajian seperti paragraf pertama.
Syarat sebuah paragraf
Di setiap paragraf harus memuat dua bagian penting, yakni :
  • Kalimat Pokok
Kalimat pokok adalah kalimat yang inti dari ide atau gagasan dari sebuah paragraf. Biasanya berisi suatu pernyataan yang nantinya akan dijelaskan lebih lanjut oleh kalimat lainnya dalam bentuk kalimat penjelas.
  • Kalimat Penjelas
Kalimat penjelas adalah kalimat yang memberikan penjelasan tambahan atau detail rincian dari kalimat pokok suatu paragraf.
Manfaat paragraf
Adapun beberapa manfaat paragraf adalah sebagai berikut :
  • Mengekspresikan gagasan tertulis dengan memberi bentuk suatu pikiran dan perasaan ke dalam serangkaian kalimat yang tersusun secara logis dalam suatu kesatuan.
  • Menandai peralihan gagasan baru bagi karangan yang terdiri beberapa paragraf, ganti paragraf berarti ganti pikiran.
  • Memudahkan pengorganisasian gagasan bagi penulis dan memudahkan pemahaman bagi pembacanya.
  • Memudahkan pengembangan topik karangan ke dalam satuan-satuan unit pikiran yang lebih kecil.
  • Memudahkan pengendalian variabel terutama karangan yang terdiri atas beberapa variabel.
 Unsur-unsur sebuah paragraf
Alat bantu untuk menciptakan susunan logis-sistematis itu adalah unsur-unsur penyusun paragraf, seperti transisi (transition), kalimat topik (topic sentence),kalimat pengembang (development sentence),dan kalimat penegas (punch-line).
Keempat unsur penyusun paragraf tersebut,terkadang muncul secara bersamaan, terkadang pula hanya sebagian yang muncul dalam sebuah paragraf.
  • Paragraf yang Memiliki Empat Unsur
Susunan paragraf jenis ini terdiri atas :
            a. Transisi (berupa kata,kelompok kata,atau kalimat);
            b. Kalimat topik;
            c. Kalimat pengembang;
            d. Kalimat penegas.
  • Paragraf yang Memiliki Tiga Unsur
Paragraf jenis ini terdiri atas :
            a. Transisi (berupa kata,kelompok kata,atau kalimat);
            b. Kalimat topik;
            c. Kalimat pengembang.
  • Paragraf yang Memiliki Dua Unsur
Paragraf jenis ini terdiri atas :
            a. Kalimat topik;
            b. Kalimat pengembang.

Ciri-ciri kalimat utama  dan kalimat penjelas
Kalimat utama atau kalimat pokok adalah kalimat yang digunakan sebagai tempat menuangkan pokok pikiran atau gagasan utama. Pokok pikiran atau gagasan utama sama dengan ide pokok gagasan pokok.
Ciri-ciri kalimat utama :
  • Biasanya diletakkan pada awal paragraf, tetapi bisa juga diletakkan pada bagian akhir paragraf.
  • Suatu kalimat berisikan kalimat utama ditandai oleh kata-kata kunci seperti :
    1. Sebagai kesimpulan….
    2. Yang penting….
    3. Jadi, …..
    4. Dengan demikian…
  • Biasanya berisi suatu pernyataan yang nantinya akan dijelaskan lebih lanjut oleh kalimat penjelas.
Kalimat penjelas adalah kalimat yang berisi gagasan yang mendukung atau menjadi penjelas kalimat utama. Kalimat-kalimat penjelas tersebut dalam setiap paragraf harus membentuk satu kesatuan gagasan.
Ciri-ciri kalimat penjelas:
  • Berisi penjelasan seperti:
    1.  Contoh-contoh…
    2.  Rincian…
    3.  Keterangan…
    4.  Dll…
  • Kalimat penjelas biasanya memerlukan kalimat penghubung.
  • Selalu menghubungkan kalimat-kalimat dalam paragraf.

Macam-macam paragraf
A. Berdasarkan posisi kalimat utama
  • Paragraf Deduktif
Bila kalimat pokok ditempat pada bagian awal paragraf akan terbentuk alinea deduktif, yaitu alinea yang menyajikan pokok permasalahan terlebih dahulu, lalu menyusul uraian yang terinci mengenai permasalahan atau gagasan paragraf (urutan umum-khusus).
  • Paragraf Induktif
Bila kalimat pokok ditempatkan pada akhir alinea akan terbentuk paragraf induktif, yaitu alinea yang menyajikan penjelasan terlebih dahulu, barulah diakhiri dengan pokok pembicaraan (urutan khusus-umum).
  • Paragraf Deduktif-Induktif
Bila kalimat pokok ditempatkan pada bagian awal dan akhir paragraf, terbentuklah paragraf campuran deduktif-induktif. Kalimat pada akhir alinea umumnya menegasakan kembali gagasan utama yang terdapat pada awal paragraf.
  • Paragraf Penuh Kalimat Topik
Seluruh kalimat yang membangun paragraf sama pentingnya sehingga tidak satu pun kalimat yang khusus menjadi kalimat topik. Kondisi demikian itu biasa terjadi akibat sulitnya menentukan kalimat topik karena kalimat yang satu dan yang lainnya sama-sama penting. Paragraf semacam ini sering dijumpai dalam uraian-uraian bersifat deskriptif dan naratif terutama dalam karangan fiksi.
Berdasarkan sifat isinya, paragraf dapat digolongkan atas lima macam, yaitu :
a. Paragraf persuatif, jika isi paragraf mempromosikan sesuatu dengan cara mempengaruhi atau mengajak pembaca.
b. Paragraf argumentatif, jika isi paragraf membahas satu masalah dengan bukti-bukti alasan yang mendukung.
c. Paragraf naratif, jika isi paragraf menuturkan peristiwa atau keadaan kedalam bentuk cerita.
d. Paragraf deskriptif, jika isi paragraf melukiskan atau menggambarkan sesesuatu dengan bahasa.
e. Paragraf ekspositoris, jika isi paragraf memaparkan sesuatu fakta atau kejadian tertentu.
B. Berdasarkan isinya
  • Deskripsi, adalah karangan yang berisi uraian, pemaparan, atau penggambaran sesuatu dengan kata-kata secara jelas dan rinci.
  • Eksposisi, adalah suatu karangan yang berisi penjelasan atau keterangan sebuah gagasan atau ide. Karangan eksposisi bertujuan agar pembaca memperoleh informasi atau keterangan yang sejelas-jelasnya tentang suatu objek.
  • Persuasi, adalah karangan yang di dalamnya terdapat bujukan halus, ajakan kepada seseorang dengan cara memberikan alasan dan prospek balik yang meyakinkan.
  • Argumentasi, adalah karangan yang di dalamnya terdapat suatu pendapat, gagasan, pendirian, atau pemberian alasan untuk memperkuat atau menolak suatu pendapat. Dalam karangan argumentasi, penulis berupaya untuk meyakinkan pembaca tentang gagasan atau pendapatnya. Unsur-unsur yang terdapat di dalamnya adalah data, pendapat, dan kesimpulan.
  • Narasi, adalah suatu karangan tentang penceritaan suatu kejadian atau peristiwa.
C. Berdasarkan Fungsi dalam karangan
Berdasarkan fungsinya dalam karangan paragraf dapat dibedakan atas tiga macam, yaitu paragraf pembuka, paragraf pengembang, dan paragraf penutup. Ketiga jenis paragraf itu memiliki fungsi tersendiri yang membedakannya satu sama lain.
  • Paragraf Pembuka
Isi paragraf pembuka bertujuan mengutarakan suatu aspek pokok pembicaraan dalam karangan. Sebagai bagian yang mengawali sebuah karangan, paragraf pembuka harus dapat difungsikan untuk :
    1. Menghantar pokok pembicaraan.
    2. Menarik minat dan perhatian pembaca.
    3. Menyiapkan atau menata pikiran pembaca untuk mengetahui isi seluruh karangan.
Setelah menilik ketiga fungsi tersebut diatas dapat dikatakan paragraf pembuka memegang peranan yang sangat penting didalam sebuah karangan. Paragraf pembuka harus disajikan dalam bentuk yang menawan pembaca. Untuk itu, bentuk-bentuk berikut ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan menulis paragraf pembuka, yaitu :
    1. Kutipan, peribahasa, anekdot.
    2. Uraian mengenai pentingnya pokok pembahasan.
    3. Suatu tantangan atas pendapat atau pernyataan seseorang.
    4. Uraian tentang pengalaman pribadi .
    5. Uraian mengenai maksud dan tujuan penulisan.
    6. Sebuah pertanyaan.
  • Paragraf Pengembang
Paragraf pengembang berkaitan erat dengan posisi kalimat topik karena kalimat topik yang mengandung inti permasalahan atau ide utama paragraf. Pengembangan paragraf deduktif, misalnya, yang menempatkan ide/gagasan utama pada awal paragraf, pasti berbeda dengan pengembangan paragraf induktif yang merupakan kebalikan paragraf deduktif.
Metode pengembangan paragraf akan bergantung pula pada sifat informasi yang akan disampaikan : persuatif, argumentatif, naratif, deskriptif, atau ekspositoris. Memilih salah satu metode pengembangan paragraf yang dianggap paling tepat dan efektif. Diantara banyak metode pengembangan paragraf terdapat di dalam buku-buku komposisi, disini diangkat enam metode yang umum dipakai untuk mengembangkan paragraf dalam penulisan karangan.
Metode yang di maksud adalah :
    1. Metode definisi
    2. Metode proses
    3. Metode contoh
    4. Metode sebab-akibat
    5. Metode umum-khusus
    6. Metode klasifikasi
  • Alinea Penutup
Paragraf penutup berisi simpulan bagian karangan (sub bab, bab ) atau simpulan seluruh karangan. Paragraf ini sering merupakan pernyataan kembali maksud penulis agar lebih jelas. Mengingat paragraf penutup dimaksudkan untuk mengakhiri karangan atau bagian karangan, penyajiannya harus memperhatikan hal berikut ini:
    1. Sebagai bagian penutup, paragraf ini tidak boleh terlalu panjang.
    2. Isi paragraf harus berisi simpulan sementara atau simpulan akhir sebagai cermin inti seluruh uraian.
    3. Sebagai bagian yang paling akhir dibaca, hendaknya paragraf ini dapat menimbulkan kesan yang mendalam bagi pembacanya.