Selasa, 22 April 2014

Penipuan Bukan Risiko Investasi

Penipuan Bukan Risiko Investasi


JAKARTA, KOMPAS.com - Investasi dilakukan untuk memperoleh keuntungan atau imbal hasil dalam jangka waktu tertentu yang dapat dinikmati di masa mendatang. Namun demikian, investasi tak lepas dari risiko. Belakangan ini sering terdengar tentang penipuan investasi dengan berbagai macam kedok. 

Oleh karena itu, masyarakat diharapkan dapat secermat mungkin dalam menginvestasikan dananya. "Apakah penipuan adalah risiko investasi? Bukan, itu adalah penipuan investasi. Penipuan berbeda dengan risiko. Oleh karena itu, kita harus hati-hati sekali dalam memilih investasi untuk diri kita," kata Direktur Pengembangan Bisnis Bursa Efek Indonesia (BEI) Frederica Widyasari Dewi di Jakarta, Selasa (15/4/2014). 

Kiki, sapaan akrab Frederica, menyatakan, masyarakat tak hanya harus hati-hati dalam berinvestasi. Ia pun enyarankan agar masyarakat tak mudah percaya dengan imbal hasil besar dalam berinvestasi. 

"Jangan mudah percaya dengan return atau imbal hasil yang besar dan tinggi. Cari investasi yang jelas, legal, dan ada regulatornya. Biasanya ada yanng menawarkan return tinggi, memang kita terima return 1 sampai 3 bulan lalu sisanya uangnya gone," ujar Kiki. 

Oleh karena itu, lanjut Kiki, ada baiknya masyarakat mempelajari produk sebelum berinvestasi. Perencanaan yang matang pun diperlukan, karena investasi sangat menyangkut dengan masa depan. 

"Masa depan ditentukan dari sekarang. Sebaiknya kita menyisihkan penghasilan untuk investasi. Jangan terlalu sibuk, karena nanti menjadi sasaran empuk bagi perusahaan yang kurang bertanggung jawab," ungkapnya.

sumber : http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2014/04/15/2117396/Penipuan.Bukan.Risiko.Investasi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar